Selamat datang di New World, Terima Kasih telah berkunjung jangan lupa tinggalkan komentar | Selamat datang di www.20jones.blogspot.com | Apabila ada artikel yang tidak layak harap komen di blog ini atau bisa Mention lewat Twitter saya | Terima Kasih telah berkunjung

Rabu, 27 Juni 2012

Rooney Kambing Hitam Kegagalan Inggris?

KRAKOW – Publik Inggris selalu ‘membutuhkan’ kambing hitam untuk dikecam dalam tiap kegagalan tim Inggris di berbagai kontes baik dunia maupun Eropa. Kali ini di Euro 2012, sepertinya Wayne Rooney akan (kembali) menjadi sosok yang wajib dipersalahkan.

Inggris memang sepertinya tak pernah kehabisan kambing hitam, terlebih kalau sudah ‘dikompori’ berbagai media. The Three Lions yang terhenti di perempatfinal atas Italia lewat adu penalti, menyiratkan sosok Roo – panggilan Rooney sebagai ‘penjahatnya’.

Sejak zaman baheula di panggung sepakbola, media Inggris selalu menghadirkan kambing hitam, yang paling tersohor ada momen di Piala Dunia 1998. Mega bintang David Beckham menjadi kambing hitam usai mendapat kartu merah karena menjegal pemain Argentina, Diego Simeone.

Rooney juga sempat menjadi kambing hitam di Piala Dunia 2006. Rooney diganjar kartu merah setelah menginjak kaki bek Portugal, Ricardo Carvalho. Inggris pun keok dari drama adu penalti.

Kali ini Rooney sepertinya akan kembali menjadi kambing hitam meski di laga terakhir, dirinya tak gagal mengeksekusi tugasnya di drama adu penalti. Alasan utamanya, Rooney tak tampil sebagaimana reputasinya sebagai pemain yang punya skill di atas rata-rata anggota skuad Inggris lainnya.

“Dimanakah Roo?” tulis halaman depan media Inggris, Daily Star yang terbit kemarin.

Kutipan di atas menegaskan bahwa media Inggris sudah siap sedia menyalahkan suami Coleen McCloughlin tersebut. Tapi gaffer Inggris, Roy Hodgson tak sepakat akan anggapan itu.

“Saya rasa, kalian (pers) mengatakan itu karena anda semua kecewa dengan performanya dan merasa bahwa mungkin seharusnya dia bermain lebih baik,” terang Hodgson kepada NDTVSports, Rabu (27/6/2012).

“Di semua tim top internasional, anda akan melihat satu, dua atau tiga individu yang dikenal publik sebagai talenta kelas dunia. Kita terlalu banyak membebaninya dengan ekspektasi,” tandas Hodgson membela.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar