KEBUMEN - Masyarakat pesisir Kabupaten Kebumen diingatkan untuk selalu waspada terhadap bencana gempa bumi yang berpotensi tsunami. Apalagi wilayah pesisir Kabupaten Kebumen berhadapan dengan pertemuan lempeng Indo-Australia yang jaraknya sekitar 200 kilometer dari pantai. Penyadaran masyarakat terhadap mitigasi bencana dikemas dalam panggung hiburan serta pangajian akbar yang berlangsung di Pantai Logending, Kecamatan Ayah, Rabu (23/5). Masyarakat juga diajak untuk peduli lingkungan pantai dengan ikut menjaga kelestariannya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kebumen, Hj Suhartilah Jumaryanti, mengatakan kegiatan tersebut untuk memberi penyadaran dan pemahaman masyarakat tentang bahaya bencana, menjaga kelestarian dan fungsi lingkungan hidup, serta mendorong masyarakat berperan serta dalam mitigasi bencana.
Kasubdit Pendayagunaan Sumberdaya Kelautan Direktorat Pesisir dan Laut Ditjen KP3K Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rusman Hariyanto, yang membuka kegiatan tersebut menegaskan, kewaspadaan sangat diperlukan karena di Indonesia sejak tahun 1600 hingga 2012 sudah terjadi 110 peristiwa tsunami dalam skala besar dan kecil.
"Hasil penelitian, interval gempa bumi yang berpotensi tsunami akibat tumbukan lempeng terjadi dua tahun sekali. Karena itu masyarakat harus selalu waspada sehingga kerugian atau korban akibat bencana bisa diminimalisir," tandas Rusman seraya menyebut daerah teluk menjadi daerah yang paling rawan ketika terjadi tsunami karena menjadi pusat pertemuan arus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar