Hal tersebut mengindikasikan perekonomian AS tengah lesu sekarang ini. Alhasil, harga minyak di pasar berjangka bahkan turun 1,4 persen usai Departemen Perdagangan AS mengumumkan data penjualan ritel tersebut.
Kartel minyak, Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) disebut tidak akan merubah target produksinya. Sementara stok minyak di AS diprediksi akan meningkat.
"Pasar mengalami pelemahan karena penjualan ritel menunjukan lemahnya permintaan. Sepertinya OPEC tidak akan melakukan perubahan kuota, tapi kita lihat saja nanti," kata analis Price Fututre Group Phil Flynn seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (14/6/2012).
Harga minyak mentah untuk pengiriman Juli turun 96 sen dolar AS, atau 1,2 persen menjadi USD82,36 per barel. Berarti, harga minyak ini sudah turun 17 persen sepanjang tahun ini.
Sementara minyak jenis brent untuk pengiriman Juli turun 9 sen dolar AS. Sementara untuk pengiriman Agustus, harga minyak yang ditransaksikan di ICE Futures Europe Exchange, London ini turun 24 sen atau 0,2 persen ke USD96,73.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar